Selasa, 26 Oktober 2010

Pengertian Library dan Library yang terdapat pada VHDL

Library
Panel library adalah tempat dimana kita menyimpan dan mengelola symbol yang dibuat dalam Flast, seperti juga file-file yang diimpor, termasuk gambar bitmap, soud file, dan video klip. Panel library memberikan kita kebebasan untuk mengelola banyak item kedalam folder-folder, melihat beberapa sering sebuah item digunakan dalam dokumen, dan menyortir item berdasarkan tipenya.
Merupakan kumpulan dari subrutin, fungsi, prosedur, atau modul, yang disimpan pada satu atau beberapa file, biasanya digunakan untuk proses kompilasi pada pemrograman.

Library pada VHDL

IEEE :
a. math_real
b. numeric_bit
c.numeric_std
d. std_logic_1164
e.std_logic_arith
f. std_logic_signed
g. std_logic_unsigned
h.vital_timing

STD :
a.standard
b. textio

Senin, 18 Oktober 2010

Tugas minggu 1 (kalimat Efektif)

Tugas minggu 1 (kalimat Efektif)

- Kalimat efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar.
Kalimat efektif itu terdiri dari kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara /penulis.


- Syarat-syarat kalimat efektif :
- Kalimat poasif dan aktif harus jelas
- Subyek dan keterangan harus jelas
- Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
- Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
- Subyek tidak ganda
- Predikat tidak di dahului kata yang


Koherensi adalah sebuah rancangan logis berdasarkan susunan paragraph,dengan kalimat-kalimat yang saling mengikuti satu sama lain dengan alasan yang jelas.

Keesatuan adalah suatu bahasa yang mempunyai kesatuan pengertian bahasa antara pendengar dengan orang yang berbicara.

Kehematan adalah sesuatu sarana kita untuk hidup sederhana tanpa melakukan suatu hal yang berlebihan.

Keparalelan adalah suatu bentuk kalimat atau bahasa yang saling terhung dengan satu yang lainnya.

Penekanan adalah suatu konteks berbahasa dengan penekan kalimat yang akan di ucapkan dengan nada-nada bicara tertentu.

Kefariasian adalah ragam bahasa yang di ucapkan dengan beragam pembahasan yang ada di dalam nya.

Rabu, 06 Oktober 2010

KALIMAT DASAR

Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat


Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :

- Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama.
- Pergi!
- Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
- The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)

adalah unsur yang melengkapi kalimat tak berobyek (Contoh : Adik menangis tersedu-sedu).
III. CONTOH KALIMAT
Ibu memasak
S P
2. Ibu memasak nasi
S P O
3. Ibu memasak nasi di dapur
S P O K


POLA KALIMAT DASAR
Pola Kalimat
Sekalipun tata bahasa yang dipilih seorang pengajar bisa saja berbeda dengan tata bahasa yang dipilih pengajar lain, tata bahasa yang diajarkannya harus memenuhi kriteria ilmiah yaitu empiris. Empiris itu berarti tata bahasa harus bisa dibuktikan secara ilmiah, oleh setiap oraang, di setiap tempat dan pada setiap waktu.

Pengajaran fungsi kalimat merupakan pengetahuan standar yang diajarkan dalam kelas-kelas bahasa bahkan mulai di sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan tinggi. Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola (1) S-P, (2) S-P-O, (3) S-P-Pel, (4) S-P-K, (5) S-P-O-Pel, (6) S-P-O-Pel-K, (7) S-P-O-K, dan (8) S-P-Pel-K. Kedelapan pola dasar itu, dapat diturunkan menjadi varian yang tak terbatas sebagaimana dari 26 huruf latin diturunkan menjadi kata tertulis bahasa Indonesia yang tak terbatas.

Contoh kalimat berdasarkan pola dasar Badudu (1990: 32) ialah sebagai berikut.

No. Pola Contoh Kalimat
1. S-P Dudi berenang.
Ia menangis.
Harimau binatang buas.
2. S-P-O Libi minum susu.
Binatang itu memanjat pohon.
3. S-P-Pel Ia menangis tersedu-sedu.
Adik bermain bola.
4. S-P-K Cincin itu terbuat dari emas.
Bapak pergi ke kantor.
5. S-P-O-Pel Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan.
Mereka menamai anak itu Sarah.
6. S-P-O-Pel-K Setiap pagi ibu membuatkan kami nasi goreng.
Ia mengirimi ibunya uang setiap bulan.
7. S-P-O-K Libi minum susu setiap pagi.
Binatang itu memanjat pohon untuk tidur.
8. S-P-Pel-K Ia menangis tersedu-sedu ketika mendengar berita itu.
Adik bermain bola di lapangan.

RAGAM BAHASA

Jenis ragam bahasa

Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa jurnalistik
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
Ragam lisan yang antara lain meliputi:
Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa panggung
Ragam tulis yang antara lain meliputi:
Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
Ragam bahasa resmi
Ragam bahasa akrab
Ragam bahasa agak resmi
Ragam bahasa santai
dan sebagainya.

- Fungsinya :
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri . Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri .

RAGAM BAHASA

FUNGSI BAHASA

TUGAS BAHASA INDONESIA I

- Expresi diri

Menurut Sabriani (1963), mempertanyakan bahwa apakah bahasa mempengaruhi perilaku manusia atau tidak? Sebenarnya ada variabel lain yang berada diantara variabel bahasa dan perilaku. Variabel tersebut adalah variabel realita. Jika hal ini benar, maka terbukalah peluang bahwa belum tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku manusia, bisa jadi realita atau keduanya. Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain, yakni bahasa dan perilaku, perlu dibuktikan kebenarannya. Selain itu, perlu juga dicermati bahwa istilah perilaku menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk ke perilaku penutur bahasa, yang dalam artian komunikasi mencakup pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis.

- Komunikasi

Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari. Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3). Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia.

- Bahasa sebagai alat adapsi dan introgasi

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakathanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5). Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati. Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamuatau Saudaraatau Bapakatau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan katakamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.

- Bahasa sebagai alat kontol sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang. 5. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar Bahasabukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa yang berlaku.

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DAN NEGARA


Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia befungsi sebagai yaitu

1) lambang kebanggaan bangsa;
2) lambang identitas bangsa;
3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang social budaya dan bahasanya;
4) alat penghubung antarbudaya dan antardaerah.


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasanya berbeda. Agar kepercayaan diri yang kuat dapat dibangun, identitas diperlukan oleh sebuah Negara. Identitas sebuah bangsa bisa diwujudkan di antaranya melalui bahasanya. Dengan adanya sebuah bahasa yang mengatasi berbagai bahasa yang berbeda, suku-suku bangsa yang berbeda dapat mengidentikkan diri sebagai suku bangsa melalui bahasa tersebut.

Sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasanya berbeda, bangsa Indonesia mengalami maslah besar dalam melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah bangsa ini. Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui seagai bahasa nasional oleh semua suku bangsa yangada, perpecahan itu dapat dihindari karena suku-suku bangsa di Indonesia merasa satu. Kalau tidak ada bahasa Indonesia, bangsa Indonesia denagn keanekaragaman suku bangsa sakan menghadapi masalah perpecahan bangsa, terutama masalah komunikasi. Jadi berbanggalah memiliki bahasa Indonesia yang sudah berabad-abad menjadi lingua franca di wilayah Indonesia.

B. Peranan Bahsa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai Bahasa Negara pada 18 Agustus 1945 pada Undang-Undang Dasar 1945, BAB XV, Pasal 36.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara :

1) bahasa resmi kenegaraan
berfungsi sebagai bahasa penghubung tingkat nasional. Untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan di tingkat nasional diperlukan sebuah bahasa sebagai alat perhubungan sehingga komunikasi tidak terhambat.
2) bahasa pengantar resmi dalam dunia pendidikan
Pemakaian bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan bukan hanya terbatas pada bahasa pengantar, bahan-bahan ajar juga memakai bahasa Indonesia.,
3) alat penghubung tingkat nasional untuk kpentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4) alat pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta teknologi,
tanpa akan mengalami hambatan karena proses pengembangannya akan memerlukan waktu yang lama dan hasilnya pun tidak akan tersebar secara luas..

Dapat diketahui bahwa fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Perbedan itu terlihat pada wilayah pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. Kapan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dipakai.
Oleh karena itu penerapan dalam bahasa Indonesia sendiri telah dilakukan saat kita sedang berbicara resmi ataupun tidak resmi antar sesama.Pemakaian bahasa indonesia kini telah banyak campur baur dengan bahasa lain.Apalagi pada kaum muda saat ini yang gemar untuk menyampaikan bahasanya dengan menggunakan kata yang tidak baku.Meskipun demikian bahasa indonesia pun kini masih menjadi bahasa sehari-hari rakyat Indonesia walaupun terkadang harus menyampaikannya dengan bahasa yang tidak resmi atau dengan kata yang tidak baku.Pemakaian bahsa resmi biasanya dipakai pada saat dikantor maupun di dunia pendidikan sekalipun.Olehkarenanya kita sebagai bangsa Indonesia harus bisa menjaga kelestarian bahasa dengan begitu bahasa Indonesia sendiri pun tidak akan hilang dari peradaban.